Recent Post

Popular Posts

Komentar Terbaru

Get this widget

Search

Kaki David Villa Sempat Nyaris Diamputasi




VIVAnews - Spanyol berjaya di
Piala Dunia 2010 dan berhasil
melaju ke final untuk pertama
kali dalam sejarah. Salah satu
bintang yang memungkinkan
mimpi ini terwujud adalah striker
David Villa. Tapi, siapa yang
mengira Villa hampir saja
kehilangan kakinya saat masih
kecil?
Peristiwa pahit itu terjadi 24
tahun lalu. Saat itu, Villa
mengalami kecelakaan ketika
sedang bermain bola – olah raga
favoritnya sejak masa kanak-
kanak. Saat itu kaki Villa
tertimpa anak yang lebih besar
darinya. Tulang paha Villa pun
patah secara mengerikan. Dokter
yang menanganinya sangat
khawatir kaki kanan Villa cilik
terpaksa diamputasi.
Ajaibnya, Villa yang saat itu
masih berumur empat tahun,
lolos dari mimpi terburuk
tersebut. Namun ia harus
menghabiskan waktu enam
bulan dalam balutan gips.
Hebatnya, di masa-masa ini lah
perjalanannya sebagai bintang
sepakbola dimulai. Ayah Villa,
seorang buruh tambang dan
pekerja keras, selalu
menyempatkan diri mengajari
Villa menendang bola dengan
kaki kirinya yang tidak terluka.
Hal itu dilakukannya setiap hari
tanpa terkecuali, sepulang dari
bekerja.
“Ketika saya pulang ke rumah
dari tambang, kami selalu
menghabiskan waktu bersama
selama dua jam untuk berlatih.
Saya akan mengumpan bola
kepadanya, dan ia akan
menendangnya dengan kaki
kirinya. Saya rasa karena itulah ia
kini bisa bermain baik dengan
kedua kakinya, ” kata ayah Villa,
Jose Manuel, seperti dikutip The
Sun.
Kini bintang baru Barcelona
tersebut telah mencetak lima gol
yang menghantarkan negaranya
melaju ke final Piala Dunia 2010
Afrika Selatan.
Villa tak pernah lupa akan jasa-
jasa ayahnya. Menurut Villa,
ayahnya selalu mendampingi dan
memberinya keyakinan untuk
menjadi seorang pemain
sepakbola.
“Ayah saya akan melemparkan
bola ke arah saya terus-
menerus. Membuat saya
menendangnya dengan kaki kiri,
ketika kaki kanan saya digips
karena patah. Saya tidak dapat
mengingat satu pun sesi latihan
tanpa ayah saya ada di sana,”
kata Villa mengenang masa
kecilnya.
Masa Kecil yang Pahit
Villa kecil selalu melihat ayahnya
tiba di rumah dengan berpeluh
dan wajah lelah setiap hari. Dia
pun bersumpah tak akan
mengikuti jejak ayahnya menjadi
buruh tambang.
“Saya tidak pernah berpikir
untuk menjadi penambang
seperti ayah, karena banyak hal
buruk terjadi pada mereka. Saya
ingat jam-jam penuh rasa
tersiksa yang dihabiskan ibu saya
di rumah sakit, ketika Ayah
kecelakaan di pertambangan.
Saya tidak akan pernah menjadi
buruh tambang kecuali saya
nyaris mati kelaparan, ” tegas
Villa.
Villa cilik tidak pernah
berprestasi cemerlang di sekolah.
Ayahnya bercerita, sepakbola
selalu menjadi hal yang pertama
bagi Villa.
“Gurunya selalu meminta kami
menghukumnya dengan tidak
membolehkannya bermain bola,
karena nilainya yang jelek di
sekolah. Tapi saya selalu
memberikan jawaban yang sama,
'Saya akan melarang dia bermain
sepeda, bermain video game,
atau apa pun. Tapi melarangnya
bermain bola? Tidak akan
pernah', ” Manuel mengisahkan.
Terlepas dari bakatnya yang luar
biasa, Villa pernah ditolak klub
lokal, Oviedo. Sebagai bocah
berusia sembilan tahun, karena
itu ia menangis berjam-jam
setelah ditolak Oviedo dengan
alasan umurnya masih terlalu
muda. Alasan lain, Oviedo
enggan menyediakan
transportasi baginya, dari dan ke
kota pertambangan tempat Villa
tinggal bersama orang kedua
tuanya.
Munculnya Sang Bintang
Tapi Villa segera mendapatkan
klub kecil lain, Langreo, untuk
bergabung. Dari sini, ia pindah
ke Sporting Gijon, rival lokal
Oviedo. Ia kemudian pindah lagi
ke Zaragoza, selanjutnya ke
Valencia di mana ia melejit
menjadi salah satu bintang
sepakbola dunia. Klub elit
Barcelona kini jatuh hati padanya
dan akan memboyongnya ke
Camp Nou musim depan.
Sejumlah klub papan atas Inggris
seperti Manchester United,
Chelsea, Liverpool, dan
Manchester City pun telah
mengincarnya selama bertahun-
tahun. Liverpool hampir saja
mendapatkannya musim lalu,
namun terhalang masalah nilai
kontrak.
Villa menolak tawaran dari
Manchester City yang memiliki
cukup dana untuk
memboyongnya. Alasannya, ia
ingin punya kesempatan bermain
di klub-klub yang memiliki rekam
jejak bagus di Liga Champions.
Sesaat sebelum ajang Piala Dunia
2010 dimulai, striker seharga
£34,2 juta itu meraih mimpinya
dengan menandatangani kontrak
dengan Barcelona. Kini,
menyandang status bintang di
salah satu klub elit dunia,
Spanyol yang berada di ambang
juara dunia, dan prestasinya
sebagai salah satu top scorer
Piala Dunia, Villa sedang berada
di puncak kejayaannya. (kd)

Sumber:Vivanews

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah pada setiap posting,karena komentar adalah salah satu nyawa dari blog ini. .
:)